Rabu, 15 Oktober 2008

Tugas III

Bagaimanakah Sirkulasi darah Dan pencernaan Hewan itu... ???

A. Sistem Pencernaan pada hewan

Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestin, adalah sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda.tergantung pada tinggi rendahnya tingkat organisasi sel hewan tersebut serta jenis makanannya. pada hewan invertebrata alat pencernaan makanan umumnya masih sederhana, dilakukan secara fagositosis dan secara intrasel, sedangkan pada hewan-hewan vertebrata sudah memiliki alat pencernaan yang sempurna yang dilakukan secara ekstrasel.

1.Hewan Reptil
sistem pencernaan makanan pada reptil meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Reptil umumnya karnivora (pemakan daging). Secara berturut-turut saluran pencernaan pada reptil meliputi:
1) rongga mulut: bagian rongga mulut disokong oleh rahang atas dan bawah, masing-masing memiliki deretan gigi yang berbentuk kerucut, gigi
menempel pada gusi dan sedikit melengkung ke arah rongga mulut. Pada rongga mulut juga terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah dengan ujung bercabang dua,
2) esofagus (kerongkongan),
3) ventrikulus(lambung),
4) intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus.
Kelenjar pencernaan pada reptil meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas. Hati pada reptilia memiliki dua lobus (gelambirf dan berwarna
kemerahan. Kantung empedu terletak pada tepi sebelah kanan hati.
Pankreas berada di antara lambung dan duodenum, berbentuk pipih kekuning-kuningan.






2. Hewan Amphibi
Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. salah satu binatang
amphibi adalah katak. Makanan katak berupa hewan-hewan kecil (serangga). Secara berturut-turut saluran pencernaan pada katak meliputi:

1. rongga mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa,
2. esofagus; berupa saluran pendek,
3. ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila terisi makanan
menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus,
4. intestinum (usus): dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus meliputi: duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya.
5. Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloata, dan
6. kloaka: merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan urine.
Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati dan pankreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan. pankreas berwarna
Kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas jari (duadenum). pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada duodenum.



3. Ikan
Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Di dalam rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakan serta banyak menghasilkan lendir, tetapi tidak menghasilkan ludah (enzim). Dari rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang.
Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan bila tidak dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan di dorong masuk ke lambung, lambung pada umum-nya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus. Pada beberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu untuk memperluas bidang penyerapan makanan.
Dari lambung, makanan masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya. Usus bermuara pada anus.
Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi hati dan pankreas. Hati merupakan kelenjar yang berukuran besal, berwarna merah kecoklatan, terletak di bagian depan rongga badan dan mengelilingi usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri, serta bagian yang menuju ke arah punggung. Fungsi hati menghasilkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu untuk membanfu proses pencernaan lemak. Kantung empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauary terletak di sebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan. Pankreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan hormon insulin.

4. Cacing
Sistem pencernaan makanan pada cacing tanah sudah sempurna. Cacing tanah memiliki alat-alat pencernaan mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus. Proses pencernaan dibantu oleh enzim - enzim
yang dikeluarkan oleh getah pencernaan secara ekstrasel. Makanan cacing tanah berupa daun-daunan serta sampah organik yang sudah lapuk. Cacing tanah dapat mencerna senyawa organik tersebut menjadi molekul yang sederhana yang dapat diserap oleh tubuhnya. Sisa pencernaan makanan dikeluarkan melalui anus.
5. Burung
Organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Makanan burung bervariasi berupa biji-bijian, hewan kecil, dan buah-buahan.
Saluran pencernaan pada burung terdiri atas:
1) paruh: merupakan modifikasi dari gigi,
2) rongga mulut: terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga mulut dan tanduk,
3) faring: berupa saluran pendek, esofagus: pada burung terdapat pelebaran pada bagian ini disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi dengan cepat,
4) lambung terdiri atas:
- Proventrikulus (lambung kelenjar): banyak menghasilkan enzim pencernaan, dinding ototnya tipis.
- Ventrikulus (lambung pengunyah/empedal): ototnya berdinding tebal. Pada burung pemakan biji-bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama makanan vang berguna untuk membantu pencernaan dan disebut sebagai " hen’s teeth”,
6) intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka.
Usus halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum.
Kelenjar pencernaan burung meliputi: hati, kantung empedu, dan pankreas. Pada burung merpati tidak terdapat kantung empedu.


B. Sistem sirkulasi pada hewan dibedakan menjadi 3, yaitu :

Sistem difusi : terjadi pada avertebrata rendah seperti paramecium, amoeba maupun hydra belum mempunyai sistem sirkulasi berupa jantung dengan salurannya yang merupakan jalan untuk peredaran makanan. Makanan umumnya beredar keseluruh tubuh karena adanya aliran protoplasma.

Sistem peredaran darah terbuka : jika dalam peredaran-nya darah tidak selalu berada di dalam pembuluh.

Misal : Arthropoda

Sistem peredaran darah tertutup : jika dalam peredaran-nya darah selalu berada di dalam pembuluh.

Misal : Annelida, Mollusca, Vertebrata.

1. Porifera

Belum memiliki sistem sirkulasi khusus, tubuhnya terdiri atas dua lapisan sel, lapisan dalam terdiri atas sel-sel yang disebut koanosit. Koanosit berfungsi menangkap makanan secara fagosit yang selanjutnya disebarkan keseluruh tubuh oleh amoebosit.

2. Hydra

Pada dinding sebelah dalam dari tubuh Hydra berfungsi sebagai pencerna dan juga berfungsi sebagai sirkulasi.

3. Platyhelminthes

Sel mesenkim berrfungsi membantu distribusi makanan yang telah dicernakan. Makanan yang tidak dicerna dikeluarkan melalui mulut, misal pada Planaria.

4. Annelida

Memiliki sistem peredaran darah tertutup, yang terdiri dari pembuluh darah dorsal, pembuluh darah ventral dan lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung, misal pada cacing tanah (Pheretima).

Arah aliran darah :

Lengkung aorta à pembuluh ventral à kapiler (seluruh jaringa tubuh) à pembuluh dorsal à lengkung aorta (pembuluh jantung).

Oksigen diabsorbsi melalui kulit dan dibawa pembuluh kapiler menuju ke pembuluh dorsal. Pertukaran darah terjadi paad kapiler. Darah cacing tanah mengandung haemoglobin yang terlarut dalam cairan darahnya.

5. Mollusca

Memiliki sistem peredaran darah tertutup. Jantung pada hewan ini sudah terdapat atrium (serambi) dan ventrikel (bilik) serta terdapat pembuluh darah vena dan arteri, misal pada keong (Pila globosa).

6. Arthropoda

Memiliki sistem peredaran darah terbuka. Jantung disebut jantung pembuluh. Darah dan cairan tubuh serangga disebut hemolimfa.

Arah aliran darah :

Bila jantung pembuluh berdenyut maka hemolimfe mengalir melalui arteri ke rongga tubuh à jaringan tubuh tanpa melalui kapiler à jantung pembuluh melalui ostium.

Fungsi hemolimfa adalah mengedarkan zat makanan ke sel-sel. Hemolimfe tidak mengandung haemoglobin sehingga tidak mengikat oksigen dan darah tidak berwarna merah. O2 dan CO2 diedarkan melalui sistem trakea.

7. Pisces

Jantung ikan terdiri :

- 2 ruang : meliputi 1 atrium (serambi) dan 1 ventrikel (bilik)

- Sinus venosus : yang menerima darah dari vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.

Arah aliran darah :

Darah dari jantung keluar melalui aorta ventral menuju insang. Di insang aorta bercabang menjadi arteri brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler (terjadi pertukaran gas yaitu pelepasan CO2 dan pengambilan O2 dari air. Dari kapiler insang darah mengalir ke aorta dorsal, kemudian ke kapiler seluruh tubuh untuk memberikan O2 dan sari makanan serta mengikat CO2 . Selanjutnya darah kembali ke jantung melalui vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.

Peredaran ikan termasuk peredaran darah tunggal (dalam satu kali peredarannya, darah melalui jantung satu kali).

8. Amphibia

Jantung katak terdiri :

- 3 ruang : 2 atrium dan 1 ventrikel

- Sinus venosus : menampung darah dari pembuluh

besar yang akan masuk ke atrium kanan.

Arah aliran darah :

Darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri. Darah yang miskin O2 masuk ke atrium kanan dengan perantaraan sinus venosus. Dari atrium darah masuk ke ventrikel sehingga terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan darah yang miskin O2 . Dari ventrikel darah yang kaya O2 dipompa ke jaringan tubuh dan pada saat darah yang miskin O2 dialirkan ke paru-paru ke kulit untuk memperoleh O2.

Peredaran darah katak termasuk peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah melewati jantung 2 kali).

9. Reptilia

Jantung reptilia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :

- 2 atrium : - 1 atrium dekster (serambi kanan)

- 1 atrium sinister (serambi kiri)

- 2 ventrikel : - 1 ventrikel dekster (bilik kanan)

- 1 ventrikel sinister (bilik kiri)

Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan belum sempurna.

Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.

Pada buaya, sekat ventrikel terdapat suatu lobang yang disebut foramen panizzae yang memungkinkan pemberian O2 ke alat pencernaan dan untuk keseimbangan tekanan dalam jantung sewaktu penyelam di air.

10. Aves

Jantung aves terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :

- 2 atrium : - 1 atrium dekster (serambi kanan)

- 1 atrium sinister (serambi kiri)

- 2 ventrikel : - 1 ventrikel dekster (bilik kanan)

- 1 ventrikel sinister (bilik kiri)

Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2 . Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.

11. Mamalia

Jantung mamlia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :

- 2 atrium : - 1 atrium dekster (serambi kanan)

- 1 atrium sinister (serambi kiri)

- 2 ventrikel : - 1 ventrikel dekster (bilik kanan)

- 1 ventrikel sinister (bilik kiri)

Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2 . Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.



Tugas 2

Apakah Enzim Itu... ??????

Enzim adalah satu atau beberapa gugus polipeptida (protein) yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan terjadi karena enzim menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan mempermudah terjadinya reaksi. Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim α-amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati menjadi glukosa.

Enzim juga merupakan biokatalisator / katalisator organik yang dihasilkan oleh sel. Struktur enzim terdiri dari:

• Apoenzim, yaitu bagian enzim yang tersusun dari protein, yang akan
rusak bila suhu terlampau panas(termolabil).

• Gugus Prostetik (Kofaktor), yaitu bagian enzim yang tidak tersusun
dari protein, tetapi dari ion-ion logam atau molekul-molekul organik
yang disebut KOENZIM. Molekul gugus prostetik lebih kecil dan tahan panas (termostabil), ion-ion logam yang menjadi kofaktor berperan
sebagai stabilisator agarenzim tetap aktif. Koenzim yang terkenal pada rantai pengangkutan elektron (respirasi sel), yaitu NAD (Nikotinamid
Adenin Dinukleotida), FAD (Flavin Adenin Dinukleotida), SITOKROM.

Enzim mengatur kecepatan dan kekhususan ribuan reaksi kimia yang berlangsung di dalam sel. Walaupun enzim dibuat di dalam sel, tetapi untuk bertindak sebagai katalis tidak harus berada di dalam sel. Reaksi yang dikendalikan oleh enzim antara lain ialah respirasi, pertumbuhan dan perkembangan, kontraksi otot, fotosintesis, fiksasi, nitrogen, dan pencernaan.

Sifat-sifat enzim
Enzim mempunyai sifat-siat sebagai berikut:
1. Biokatalisator, mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi.

2. Thermolabil; mudah rusak, bila dipanasi lebih dari suhu 60º C, karena
enzim tersusun dari protein yang mempunyai sifat thermolabil.

3. Merupakan senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat
pada enzim.

4. Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, sebagai biokatalisator, reaksinya
sangat cepat dan dapat digunakan berulang-ulang.

5. Bekerjanya ada yang di dalam sel (endoenzim) dan di luar sel
(ektoenzim), contoh ektoenzim: amilase,maltase.

6. Umumnya enzim bekerja mengkatalisis reaksi satu arah, meskipun ada
juga yang mengkatalisis reaksi dua arah, contoh : lipase, meng-
katalisis pembentukan dan penguraian lemak.
lipase
Lemak + H2O ———————————> Asam lemak + Gliserol

7. Bekerjanya spesifik ; enzim bersifat spesifik, karena bagian yang aktif
(permukaan tempat melekatnya substrat) hanya setangkup dengan
permukaan substrat tertentu.

8. Umumnya enzim tak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non
protein tambahan yang disebut kofaktor.

Hal-ihwal yang berkaitan dengan enzim dipelajari dalam enzimologi. Dalam dunia pendidikan tinggi, enzimologi tidak dipelajari tersendiri sebagai satu jurusan tersendiri tetapi sejumlah program studi memberikan mata kuliah ini. Enzimologi terutama dipelajari dalam kedokteran, ilmu pangan, teknologi pengolahan pangan, dan cabang-cabang ilmu pertanian.

Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah substrat, suhu, keasaman, kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein, yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah. Di luar suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau strukturnya akan mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh kofaktor dan inhibitor.

Dewasa ini, enzim adalah senyawa yang umum digunakan dalam proses produksi. Enzim yang digunakan pada umumnya berasal dari enzim yang diisolasi dari bakteri. Penggunaan enzim dalam proses produksi dapat meningkatkan efisiensi yang kemudian akan meningkatkan jumlah produksi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi aktiviti enzim

1. Suhu enzim

  • Enzim tidak aktif pada suhu kurang daripada 0oC.
  • Kadar tindak balas enzim meningkat dua kali ganda bagi setiap kenaikan suhu 10oC.
  • Kadar tindak balas enzim paling optimum pada suhu 37oC. Enzim ternyahasli pada suhu tinggi iaitu lebih dari 50oC.

2. Nilai pH

  • Setiap enzim bertindak paling cekap pada nilai pH tertentu yang disebut sebagai pH optimum.
  • pH optimum bagi kebanyakan enzim ialah pH 7.
  • Terdapat beberapa pengecualian, misalnya enzim pepsin di dalam perut bertindak balas paling cekap pada pH 2, sementara enzim tripsin di dalam usus kecil bertindak paling cekap pada pH 8.

3. Kepekatan substrat

  • Pada kepekatan substrat rendah, bilangan molekul enzim melebihi bilangan molekul substrat. Oleh itu,cuma sebilangan kecil molekul enzim bertindak balas dengan molekul substrat.
  • Apabila kepekatan substrat bertambah, lebih molekul enzim dapat bertindak balas dengan molekul substrat sehingga ke satu kadar maksimum.
  • Penambahan kepekatan substrat selanjutnya tidak akan menambahkan kadar tindak balas kerana kepekatan enzim menjadi faktor pengehad.

4. Kepekatan enzim

  • Pada kepekatan enzim rendah, bilangan molekul substrat melebihi bilangan molekul enzim. Oleh itu, cuma sebilangan kecil molekul substrat ditindak balas dengan molekul enzim.
  • Apabila kepekatan enzim bertambah, lebih molekul substrat dapat bertindak balas dengan molekul enzim sehingga ke satu kadar maksimum.
  • Penambahan kepekatan enzim selanjutnya tidak akan menambahkan kadar tindak balas kerana kepekatan substrat menjadi faktor pengehad.

Mekanisme tindakan enzim

  1. Tindakan enzim boleh dijelaskan melalui hipotesis mangga dan kunci kerana penggabungan substrat kepada enzim menyerupai pemasangan kunci kepada mangga.
  2. Substrat dianggap sebagai kunci dan enzim sebagai mangga.
  3. Hipotesis ini dapat menerangkan mengapa tindakan enzim adalah spesifik.
  4. Semasa proses tindak balas biokimia berlaku, enzim bergabung dengan substrat secara sementara untuk membentuk suatu kompleks enzim-substrat di tapak aktif enzim.
  5. Substrat menjadi hasil di dalam kompleks enzim-substrat.
  6. Kemudian hasil yang terbentuk akan meninggalkan tapak aktif enzim. Enzim tidak berubah dan bebas digunakan semula.

ENZIM + SUBSTRAT --> KOMPLEKS ENZIM-SUBSTRAT --> ENZIM + HASIL

6. Penggunaan enzim dalam kehidupan seharian

Amilase - Terdapat dalam detergen untuk menyingkirkan kotoran seperti coklat, kari dan telur daripada pakaian. -Ditambah dalam proses pencairan kanji sebelum penambahan malt dalam industri alkohol.

Protease - Melembutkan daging. -Membantu menanggalkan kulit ikan dalam industri pengetinan ikan.

Selulase - Melembutkan sayur-sayuran yang tinggi kandungan serabutnya. -Mengeluarkan kulit daripada bijirin seperti gandum. -Mengasingkan agar-agar daripada rumpai laut dengan menguraikan dinding sel daun rumpai dan membebaskan agar-agar yang terkandung dalamnya.

Papain - Enzim yang diperoleh daripada betik untuk melembutkan daging.

Zimase - Dihasilkan oleh yis untuk memecahkan gula kepada etanol.

Renin - Mendadihkan susu.

Lipase - Mengurangkan lemak dalam makanan seperti daging. -Bertindak balas terhadap lemak susu dalam penyediaan keju.

Tugas 2

Tugas 1

A. Mengapa fisiologi selalu di kaitkan dengan anatomi, Kimia dan Fisika... ????

Secara garis besar fisiologi adalah ilmu faal yang mempelajari tentang fungsi alat-alat tubuh makhluk hidup.Fisiologi dikaitkan dengan anatomi;jelas sekali bahwa makhluk hidup pasti memiliki susunan tubuh tertentu dan memiliki fungsi masing-masing,contoh;kaki digunakan untuk berjalan,mata untuk melihat,dan sebagainya.Dengan kata lain tidak mungkin mempelajari fisiologi tanpa mengetahui susunan anatomi lebih dulu.Fisiologi dikaitkan dengan kimia;ada kaitannya antara ilmu kimia dengan fisiologi yaitu didalam tubuh makhluk hidup juga terdapat unsur kimia yang dapat membantu proses metabolisme tubuh.Fisiologi dikaitkan dengan fisika;mengatur suhu tubuh makhluk hidup tertentu dan mengatur arus metabolisme.

B. contoh Hubungan Fisiologi dengan genetika Dan Fisiologi denagn Ekologi .....

Fisiologi dengan genetika;bila hasil perkawinan dari parental ayah berambut keriting dan ibu berambut lurus maka keturunannya memungkinkan berambut ikal karena variasi dari kedua orangtuanya.Fisiologi dengan ekologi;makhluk hidup dapat bertahan hidup bila mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya atau habitatnya

C. Bagimanakah SEl Hewan Itu ?????


Sel hewan adalah nama umum untuk sel eukariotik yang menyusun jaringan hewan. Sel hewan berbeda dari sel eukariotik lain, seperti sel tumbuhan, karena mereka tidak memiliki dinding sel, dan kloroplas, dan biasanya mereka memiliki vakuola yang lebih kecil, bahkan tidak ada. Karena tidak memiliki dinding sel yang keras, sel hewan bervariasi bentuknya. Sel manusia adalah salah satu jenis sel hewan.

Sel hewan tidak memiliki dinding sel. Protoplasmanya hanya dilindungi oleh membran tipis yang tidak kuat. Ada beberapa sel hewan khususnya hewan bersel satu, selnya terlindungi oleh cangkok yang kuat dan keras. Cangkok tersebut umumnya tersusun atas zat kersik dan pelikel, dijumpai misalnya pada Euglena dan Radiolaria.

Secara umum sel hewan tidak memiliki vakuola. Jika ada vakuola, ukurannya sangat kecil. Pada beberapa jenis hewan bersel satu ditemukan adanya vakuola, misalnya pada Amoeba dan Paramaecium. Terdapat dua macam vakuola, yaitu vakuola kontraktil (alat osmoregulasi) dan vakuola non kontraktil (penyimpan makanan). Bagian paling besar pada sel hewan adalah nukleus.

Dalam satu sel hewan terdapat dua sentriol. Kedua sentriol ini terdapat dalam satu tempat yang disebut sentrosom. Saat pembelahan sel, tiap sentriol memisahkan diri menuju kutub yang berlawanan dan memancarkan benang-benang gelendong pembelahan yang akan menjerat kromosom.


Senin, 24 Maret 2008

Silabus Biologi kelas 12 SMA

SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN

TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
MATA PELAJARAN : BIOLOGI
KELAS / SEMESTER : XII (Duabelas) / II
ALOKASI WAKTU : 8 × 45 menit
STANDAR KOMPETENSI : Memahami teori evolusi serta implikasinya pada salingtemas

Kompetensi Dasar

Kompetensi Sebagai Hasil Belajar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Indikator

Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar

4.1 Menjelaskan teori, prinsip, dan mekanisme evolusi biologi










4.2 Mengkomunikaskan hasil studi evolusi biologi












4.3 Menjelaskan kecenderungan baru tentang teori evolusi


· Menemukan adanya gejala keanekaragaman
· Menyusun hipotesis asal terbentuknya keanekaragaman hayati
· Menggambar skema teori evolusi Darwin
· Menghubungkan penemuan hukum hereditas, substansi genetika dan mutasi dengan teori evolusi Darwin


· Menjelaskan mekanisme seleksi alam dengan menggunakan kasus Beston betularia
· Menjelaskan berbagai bukti evolusi
· Membuat skema percobaan untuk membuktikan evolusi biologi dan kimia





· Mengumpulkan informasi dari berbagai pandangan baru tentang teori evolusi




· Hipotesis asal-usul kehidupan
· Teori evolusi Darwin










· Bukti-bukti yang mendukung evolusi Darwin
· Teori evolusi biologi dan kimia
· Hukum Hardi-Weinberg









· Mutasi DNA dan dampaknya
· Teori evolusi netral
· Beberapa pandangan baru tentang teori evolusi


· Membaca buku untuk menyusun peta konsep
· Diskusi teori keanekaragaman makhluk hidup
· Diskusi pertentangan teori Abiogenesis dan Biogenesis
· Diskusi memahami teori evolusi



· Diskusi percobaan Harold Urey
· Diskusi hukum Hardy-Weinberg
· Menonton VCD tentang evolusi








· Diskusi pengaruh mutasi pada mekanisme seleksi alam
· Diskusi teori evolusi, netral



· Mendeskripsikan berbagai pemikiran tentang asal-usul kehidupan
· Mendeskrisikan teori evolusi menurut Darwin







· Menujukkan bukti-bukti evolusi
· Mendeskripsikan eksperimen yang mendasari munculnya teori evolusi biologi dan kimia
· Menerapkan hukum Hardy-Weinberg





· Mendeskripsikan peranan mutasi bagi proses evolusi
· Menjelaskan teori evolusi netral


· Jenis tagihan:
1.Uji kompetensi
· Bentuk instrumen:
1.Soal uji kompetensi tertulis





· Jenis tagihan:
1.Uji kompetensi
· Bentuk instrumen:
1.Soal uji kompetensi tertulis






· Jenis tagihan
Uji Kompetensi
· Bentuk instrumen
Soal tes tertulis

2 X 45 menit











4 X 45 menit












2 X 45 menit


· Buku Biologi kelas XII, Dyah aryulina, Esis
· Buku kerja siswa IIIB. Ign. Khristoyono. Esis




· Buku Biologi kelas XII, Dyah aryulina, Esis
· Buku kerja siswa IIIB. Ign. Khristoyono. Esis
· VCD tentang evoluis


· Buku Biologi kelas XII, Dyah aryulina, Esis
· Buku kerja siswa IIIB. Ign. Khristoyono. Esis
SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN

TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
MATA PELAJARAN : BIOLOGI
KELAS / SEMESTER : XII (Dua Belas) / II
ALOKASI WAKTU : 8 × 45 menit
STANDAR KOMPETENSI : Memahami prinsip-prinsip dasar berteknologi serta implikasinya pada salingtemas


Kompetensi Dasar

Kompetensi Sebagai Hasil Belajar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Indikator

Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar

5.1 Menjelaskan arti, prinsip, dasar, dan jenis-jenis bioteknologi













5.2 Menjelaskan dan menganalisis peran bioteknologi serta implikasi hasil-hasil bioteknologi pada salingtemas


· Mengumpulkan berbagai informasi produk dan proses bioteknologi tradisional
· Menjelaskan proses rekayasa genetika dalam bioteknologi









· Mengumpulkan berbagai metode bioteknologi modern dan produknya
· Menganalisis berbagai produk bioteknologi dan dampaknya




· Pengertian bioteknologi
· Perbedaan bioteknologi tradisional dan modern
· Rekayasa genetika












· Tanaman transgenik dan dampaknya











· Diskusi pengertian bioteknologi tradisional dan modern
· Diskusi penerapan rekayasa genetika pada bioteknologi
· Melakukan kegiatan membuat yogurt dan ekstroksi DNA







· Diskusi Salingtemas
· Membuat kliping





· Menjelaskan pengertian bioteknologi
· Membedakan bioteknologi tradisional dan modern
· Menjelaskan prinsip rekayasa genetika dan hasilnya
· Membuat produk bioteknologi tradisional
· Mengekstraksi DNA





· Mengumpulkan informasi berbagai produk rekayasa genetika dan dampaknya
· Membuat imajinasi tentang rekayasa genetika




· Jenis tagihan:
1. Laporan hasil kegiatan
2. Uji Kompetensi
· Bentuk instrumen:
1. Lembar penilaian laporan
2. Soal uji kompetensi tertulis


· Jenis tagihan
1.Tugas fiksi ilmiah
2.Laporan diskusi salingtemas
· Bentuk instrumen:
1. Lembar penilaian makalah

6 X 45 menit














2 X 45 menit








· Buku Biologi kelas XII, Dyah aryulina, Esis
· Buku kerja siswa IIIB. Ign. Khristoyono. Esis







· Buku Biologi kelas XII, Dyah aryulina, Esis
· Buku kerja siswa IIIB. Ign. Khristoyono. Esis